Perkembangan Awal Fisiologi dan Tumbuhnya Psikologi Eksperimen

 


Assalamualaikum Wr. Wb.

Haii haii semuanyaa.

Apakabar nih kalian semua? semoga baik-baik selalu yaa.

Pada kesempatan kali ini, aku akan menjelaskan tentang Perkembangan Awal Fisiologi dan Tumbuhnya Psikologi Eksperimen. Materi kali ini merupakan materi terakhir sebelum Ujian Tengah Semester nih gais, jadi kemungkinan selama dua minggu ke depan aku belum bisa update lagii hehe.

Nah, tanpa basa-basi lagi, untuk yang kepo sama penjelasannya, disimak sampai akhir yaa!

    Fisiologi adalah ilmu yang memperlajari tentang syaraf, yaitu syaraf motorik dan syaraf sensorik. Namun pada awalnya membahas tentang sensasi, persepsi, dan lain-lain. Munculnya ilmu ini awalnya didasari oleh rasa penasaran. Beberapa ahli memiliki rasa keingintahuan kenapa ada perbedaan disetiap individu ketika menerima sebuah informasi. 

    Pada tahun 1975, seorang astronom yang bernama Nevil Maskelyne dan asistennya yang bernama David Kinnebrook melakukan sebuah pengamatan menganai bintang. Pada pengamatan ini, Nevil dan David memiliki perbedaan pada hasil pengamatannya. 20 tahun kemudian, seorang astronom lain yaitu friedrich Bessel menyimpulkan apa yang terjadi pada hasil dari pengamatan Nevil dan David. Jadi menurut Friedrich Bessel perbedaan tersebut bukan merupakan sebuah kesalahan, dan bukan juga berarti kedua astronom itu memiliki ketidakmampuan, tetapi karena adanya individual differences, yaitu sudut pandang atau cara pandang yang berbeda-beda dari setiap orang.

    Selain indiviual differences terdapat juga discrepancy yaitu perbedaan antara stimulus yang diberikan dengan sensasi yang diterima. Kedua hal ini lah yang akhirnya membuat para ahli penasaran kenapa hal tersebut bisa terjadi dan akhirnya ditemukanlah ilmu fisiologi. 

Siapa saja sih ahli yang berperan dalam perkembangan fisiologi ini? dan apa saja pemikirannya? mari kita bahas satu persatu.

Johannes Muller

    Muller berpendapat bahwa terdapat lima jenis saraf sensorik dan setiap sensorik memiliki karakteristiknya masing-masing yang berbeda-beda (Adequate Stimulations). Muller juga memiliki pendapat bahwa otak itu beroperan dalam mengolah sensasi yang diterima (We are conscious of sensations, not of physical reality).

Herman Von Helmholtz

- Menolak Vitalisme : Kehidupan tidak dapat dijelaskan secara ilmiah

- Nerve Conduction : Semakin dekat reseptop, maka konduksi saraf akan semakin cepat

- Theory of Perception : Pengalaman sangat mempengaruhi persepsi

- Theory of Color Vision : terdapat 3 warna (Merah, Hijau, Biru)

- Theory Of Auditory Perception : Semakin pendek syaraf, semakin cepat persepsi pendengaran.

- Theory of Signs : Pikiran kita memiliki tugas untuk menciptakan konsep dari berbagai "tanda" yang diterima dari sistem indera tubuh.

Perbedaan Matrelialism dan Vitalism:

Matrelialism : Perlu sesuatu yang nyata (tubuh dan raga) dan bisa menjelaskan bagaimana kehidupan.

Vitalism : Adanya atau percaya dengan life forces (Ruh dan Jiwa).

Edwald Hering

- Space Perception : Sesuatu yang sudah kita bawa dari lahir, Retina kita akan otomatis mengetahui ketinggian, posisi kiri-kanan, dan kedalaman.

- Theory of Color Vision : Adanya After Image (kita masih bisa melihat sebuah gambar yang sebenarnya sudah tidak ada di depan kita). Teori 3 pasang warna (merah-hijau, biru-kuning, hitam-putih).

Christine Ladd-Franklin

Christine Ladd-Franklin berpendapat bahwa Theory of Color itu adanya karena evolusi, dimulai dari hitam-putih, kemudian merah-hijau, dan yang terakhir biru-kuning. Namun, teori dari Christine Ladd-Franklin itu tidak terlalu populer seperti ahli lainnya karena pada masa itu seorang ahli perempuan sangat terbatas ruang geraknya. 

Franz Joseph Gall - Phrenology

Gall percaya bahwa otak kita ini memiliki space masing-masing (Faculty of Mind). Gall juga berpendapat bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang dapat diukur dengan melihat tonjolan atau cekungan tengkoraknya. Cara melihatnya ialah dengan mengotopsi orang yang telah meninggal dunia dan terkadang juga menggunakan tengkorak hewan.

Pierre Flourens

Pierre berpendapat bahwa meskipun otak terbagi-bagi bagiannya tetapi tetap saling berkaitan. Cara penelitiannya ialah dengan metode ablasi yaitu merusak salah satu bagian otak dan melihat apa yang terjadi, ternyata otak tersebut kehilangan keseimbangan sehingga Pierre menyimpulkan bahwa satu bagian otak memiliki kapasitas untuk mengambil alih fungsi bagian lain dan korteks berfungsi untuk keseluruhan. Hal ini lah yang membungkan pendapat atau teori frenologi.

Paul Broca

Paul broca merupakan seorang ahli yang berhasil menemukan bagian otak yang mengatur pusat produksi bicara atau kontrol bicara (sekarang dinamakan dengan area Broca). Broca menemukan bagian ini ketika mengotopsi pasiennya yang sudah meninggal, semasa hidupnya pasien ini tidak memiliki kemampuan berbicara, padahal ketika diperiksa pasien ini tetap dapat berkomunikasi dengan menggunakan tanda dan juga pasien ini tidak memiliki masalah dalam kecerdasan intelektualnya. Hal ini lah yang membuat Broca penasaran dan akhirnya mengotopsi pasiennya setelah pasien tersebut meninggal.

Gustav Fritsch, Eduard Hitzig, dan David Ferrier

Gustav dan Eduard menemukan dua penemuan yaitu korteks yang memiliki sifat tidak peka dan apabila korteks dirangsang, maka gerakan otot akan timbul dari sisi tubuh berlawanan. Penemuan ini ditemukan dengan cara meneliti seekor anjing. Sementara itu, David menemukan area kortikal yang sesuai dengan indera kulit dan David juga berpendapat bahwa rangsangan fisik menimbulkan berbagai jenis pengalaman subjektif.

Psikologi Eksperimen adalah cabang ilmu psikologi yang menggunakan eksperimen sebagai alat utamanya dan adanya perlakuan untuk mempengaruhi subjek dengan manipulasi. 

Ernst Heinrich Weber

- Two-Point Threshold : Jarak minimal dua stimulus dimama kita bisa tau kalau itu stimulus yang berbeda. 


- Just Noticeable Difference : Stimulus minimal yang harus di tambahkan atau dikurangi agar kita tahu bahwa stimulusnya berbeda.

Gustav Theodore Fechner
Absolute Threshold Jumlah minimum intensitas yang diperlikan seseorang agar dapat merasa sensasi.

Metode Mind-Body relationship menurut Gustav :
-  The Methods of Limits : Stimulus divariasikan dan dibandingkan dengan standar.
- The Methods of Constant Stimuli : Diberikan dua stimulus yang sama, apakah subjek dapat menentukan apakah ada yang lebih berat, ringan, atau sama.
-  The Methods of Adjustment : Subjek yang mengontrol, butuh berapa lagi supaya sama? 

Mungkin sekian materi Perkembangan Awal fisiologi dan Tumbuhnya Psikologi Eksperimen yang dapat aku sampaikan, semoga dapat memberikan kalian gambaran tentang perkembangan Awalnya ilmu fisiologi dan psikologi eksperimen dan juga gambaran terhadap pendapat-pendapat tokohnya dan mudah-mudahan bisa membantu kalian untuk lebih mudah memahami ilmu fisiologi dan psikologi eksperimen ini yaa. Sekian untuk kesempatan kali ini.

Terimakasih.



Comments

Popular posts from this blog

Fungsionalisme Amerika