Aliran Empirisme, Sensasionalisme, dan Positivisme.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Haii haii semuanyaa.
Apakabar nih kalian semua? semoga baik-baik selalu yaa.
Untuk kesempatan kali ini, aku mau menjelaskan tentang aliran-aliran psikologi yaitu Empirisme, Sensasionalisme, dan juga Positivisme. Apa aja sih pengertian dari aliran-aliran ini? terus apa aja perbedaannya? siapa aja tokoh-tokoh dari aliran-aliran ini?
Nah untuk yang kepo sama penjelasannya, silahkan disimak sampai akhir yaaa!
1. Empirisme
Empirisme berasal dari kata Empire yang artinya adalah pengalaman. Empirisme adalah aliran filsafat yang menekankan pentingnya pengalaman dalam memperoleh pengetahuan. Nah nama lain dari aliran ini adalah "The School of British Empiricism".
Tokoh-tokoh yang mendukung aliran empirisme diantaranya ialah :
- Thomas Hobbes
Thomas Hobbes (1588-1704) sering dianggap sebagai pendiri empirisme di Inggris. Hobbes belajar di Oxford dan berteman dengan Galileo dan Descartes. Mengenai empirisme, Thomas Hobbes berpendapat bahwa awal dari semua pengetahuan berasal dari pengalaman indrawi.
- John Locke
John Locke (1632-1704) lahir pada 29 Agustus di Wrington, Somerset, Inggris. Karyanya yang paling terkenal dan paling penting untuk psikologi adalah An Essay on Human Understanding (1690). Menurut Locke, manusia tidak dilahirkan dengan ide-ide bawaan, baik etis, teologis, logis atau matematis. Jika apabila kita bertanya dari mana semua ide, pengetahuan, dan hal-hal tentang akal manusia berasal? Jadi salah satu dari jawaban Locke adalah bahwa semua ide dan pengetahuan manusia berasal dari pengalaman.
- George Berkeley
George Berkeley (1685–1753) lahir pada 12 Maret di Kilkenny, Irlandia. Berkeley mengatakan bahwa dia sangat tidak setuju dengan pandangan Locke bahwa semua ide berasal dari interaksi dengan dunia eksperimental. Menurut Berkeley, setiap metode indrawi memberikan jenis informasi atau ide yang berbeda dan berbeda tentang suatu objek. Jadi kesimpulan Berkeley adalah bahwa segala sesuatu muncul seperti yang kita rasakan.
- David Hume
David Hume Lahir pada 26 April di Edinburgh, Skotlandia (1711–1776). Hume disebut sebagai pahlawan skeptisisme dan empirisme. Bagi Hume, istilah pengalaman berarti pengalaman perseptual. Hume percaya bahwa isi pemikiran hanya datang dari pengalaman. Seperti pendahulunya, ia percaya bahwa pengalaman (persepsi) dapat dirangsang oleh peristiwa internal atau eksternal. Hume juga setuju dengan komentar Berkeley.
- David Hartley
David Hartley (1705-1757) berhasil membangun teori neurofisiologis transmisi ide, menggambarkan aktivitas fisik dalam hal asosiasi. Hartley percaya bahwa semua komunikasi ide-ide kompleks terbentuk secara otomatis melalui proses asosiasi. Menurut Hartley, betapapun kompleksnya, setiap ide harus terdiri dari perasaan.
- James Mill
James Mill (1773–1836) selama karirnya, analisisnya pernah dianggap sebagai ringkasan paling komprehensif dari asosiasi. Mill percaya bahwa dua faktor yang menyebabkan perbedaan kekuatan asosiasi adalah kejelasan dan frekuensi. Artinya, sensasi atau ide yang lebih jelas membentuk asosiasi yang lebih kuat daripada yang kurang jelas, dan sensasi dan ide yang lebih sering cocok membentuk asosiasi yang lebih kuat daripada yang jarang.
- John Stuart Mill
John Stuart Mill (1806–1873) Menurutnya, ide kompleks selalu merupakan kumpulan ide sederhana, ia mengusulkan kimia mental. Artinya, ide-ide dasar dapat digabungkan dan menciptakan ide-ide yang berbeda dari unsur-unsur yang membentuknya.
- Alexander Bain
Alexander Bain (1818–1903) mengeksplorasi hubungan antara proses fisiologis dan psikologis untuk menjadi bagian integral dari psikologi. Bain adalah orang pertama yang mencoba menghubungkan proses fisiologis aktual dengan fenomena psikologis.
2. Sensasionalisme
Pengetahuan yang diperoleh dengan mengumpulkan sensasi. Sensasi adalah perasaan yang dihasilkan setelah mendapat stimulus atau rangsangan dari luar. yang disebut sebagai sensasionalisme adalah para filsuf Perancis. karena mereka menekankan pentingnya sebuah sensasi dalam menjelaskan pengalaman.
Tokoh-tokoh yang mendukung aliran sensasionalisme adalah :
- Pierre Gassendi
Pierre Gassendi (b. 1592, d. 1655) adalah seorang filsuf Perancis yang mencoba menjadi filsuf dan menentang rasionalisme konsep Cartesia yaitu genesis empiris. Dalam pandangannya Gassendi membedakan beberapa contoh yang muncul bukan merupakan dari paksaan buta. Sama seperti teori Charles Darwin bahwa hewan harus belajar untuk mengenal rasa takut pada manusia.
- Etienne Bonnot de Condillac
Etienne Bonnot de Condillac (1715-1780) lahir pada 30 September dalam keluarga bangsawan di Grenobles. Condillac memiliki teori yaitu The sentient statue. Untuk menegaskan maksudnya, Condillac meminta pembacanya untuk membayangkan sebuah patung marmer yang dapat merasakan, mengingat, dan merasakan tetapi hanya memiliki indera penciuman.
- Julien de La Mettrie
Julien de La Mettrie (1709-1751) merupakan seorang dokter dari Prancis dan sekaligus menjadi seorang filsuf. La Mettrie bukan satu-satunya pemikir Prancis yang memertimbangkan hubungan antara makanan dengan psikologi. Dalam pandangannya La mettrie menyatakan bahwa "andalah apa yang anda makan". Daging mentah akan membuat hewan ganas dan akan menimbulkan efek yang sama pada manusia.
- Claude Adrien Helvetius
Claude Adrien Helvetius (1715-1771) lahir di Paris dan dididik oleh para Yesuit. Helvétius tidak bertentangan dengan jurusan mana pun prinsip empirisme Inggris atau sensasional Prancisisme, dia juga tidak menambahkan yang baru. Dengan kata lain, kendalikan pengalaman dan mengontrol isi pikiran.
3. Positivisme
Pengetahuan harus berdasarkan fakta yang ada. Berdasarkan aliran positivisme, pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tidak pernah boleh melebihi fakta yang ada. Dengan demikian, maka ilmu pengetahuan empiris menjadi contoh istimewa dalam bidang pengetahuan. Oleh karena itu, filsafat pun harus meneladani contoh tersebut dan positivisme menolak cabang filsafat metafisika.
Tokoh yang mendukung aliran ini adalah :
- Auguste Comte
Auguste Comte memiliki nama panjang Isidore Auguste Marie Francois Xavier Comte. ia lahir dari keluarga bangsawan Katolik. Namun demikian, Auguste Comte tidak mengikuti kepercayaan keluarganya yaitu agama katolik sejak usia muda.
Di Agustus 1817, Comte bertemu dengan seorang filsuf social yang bernama Henri de Saint-Simon, yang merubah dia dari seorang pendukung setia kebebasan dan kesetaraan menjadi seorang pendukung sebuah pandangan masyarakat yang lebih elit.
Pada April 1826, Comte membuka kuliah yang diadaan di rumahnya yang mengajarkan teorinya tentang Filsafat Positivis. Kuliah tersebut dihadiri oleh banyak orang-orang terkenal, Namun, setelah memberikan tiga kali pertemuan, Comte mendderita penyakit mental yang parah dan sempat melakukan percobaan bunuh diri.
Di tahun 1830 hingga 1842, waktunya banyak diluangkan untuk menulis karyanya yang ke enam, Cours de Philosophe Positive. Pada tahun 1844, Comte bertemu dan jatuh cinta kepada Clotilde de Vaux, dan meskipun de Vaux meninggal akibat tuberkolosis tak lama setelah mereka bertemu, Comte bersumpah akan mendedikasikan sisa hidupnya untuk mengenangnya.
Tak lama setelah itu, dia mulai menulis karya Système de Politique Positive (System of Positive Politics), yang di karya itu, Comte memperkenalkan agamanbarunya yaitu Agama Kemanusiaan. Karya Système membuat Comte kehilangan banyak pengikut. Meski demikian, Comte tetap berkonsentrasi pada agama barunya, di mana dia menetapkan dirinya sebagai seorang imam besar. Comte menghabiskan tahun-tahun berikutnya untuk mendapatkan banyak pengikut baru.
Mungkin sekian materi aliran empirisme, sensasionalisme, dan positivisme yang dapat aku sampaikan, semoga dapat memberikan kalian gambaran tentang aliran-aliran ini dan juga gambaran terhadap pendapat-pendapat tokohnya dan mudah-mudahan bisa membantu kalian untuk lebih mudah memahami ketiga aliran ini. Sekian untuk kesempatan kali ini.
Terimakasih
Comments
Post a Comment