Psikologi Umum II : Perspektif Biologis dalam Psikologi

 Assalamualaikum Wr. Wb.

Haii haii semua,

Apa kabar nih kalian? Semoga baik-baik selalu ya!

Blog ini adalah blog pertama di semester 2 nih. Pada kesempatan kali ini, aku akan menjelaskan tentang Perspektif Biologis dalam Psikologi. Nah, untuk yang penasaran sama materi ini silahkan disimak penjelasanku dibawah ini yaa!


Structure of the Neuron

    Neuron adalah sel khusus dalam sistem saraf yang berfungsi untuk menerima dan mengirim pesan di dalam sistem tersebut. Neuron juga memiliki struktur yang sangat khusus yaitu:


  • Dendrite: Bagian dari neuron yang berfungsi untuk menerima pesan dari sel lain.
  • Soma: Dendrit melekat pada badan sel atau soma, yaitu badan sel neuron yang bertanggung jawab untuk memelihara kehidupan sel.
  • Axon: Bagian yang melekat pada soma dan berfungsi untuk membawa pesan ke sel lain.
  • Axon Terminals: Berfungsi untuk berkomunikasi dengan sel saraf lainnya.
  • Myelin: Lapisan zat lemak yang terbentuk dari dua sel glia yaitu oligodendrosit dan sel Schwann. Oligodendrosit menghasilkan mielin untuk neuron di otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat) sedangkan Sel Schwann menghasilkan myelin untuk neuron tubuh (sistem saraf tepi).
The Neural Impulse
 
   Neuron yang sedang istirahat—tidak menembakkan impuls atau pesan saraf—sebenarnya bermuatan listrik. Ion natrium tidak dapat masuk saat sel diam, karena meskipun membran sel memiliki semua saluran ini, saluran khusus untuk ion natrium besar belum terbuka.

    Tetapi ketika sel menerima rangsangan yang cukup kuat dari sel lain (di dendrit atau soma), membran sel membuka saluran khusus itu, satu demi satu, ke seluruh permukaannya, memungkinkan ion natrium “kipas” untuk buru-buru masuk ke dalam sel. Itu menyebabkan bagian dalam sel menjadi sebagian besar positif dan bagian luar sel menjadi sebagian besar negatif, karena banyak ion natrium positif sekarang berada di dalam sel—pada titik di mana saluran ion pertama dibuka.

    Jadi, apa bedanya rangsangan kuat dan rangsangan lemah? Pesan yang kuat akan menyebabkan neuron menyala berulang kali (seolah-olah seseorang menyalakan dan mematikan lampu secepat mungkin), dan itu juga akan menyebabkan lebih banyak neuron menyala (seolah-olah ada banyak lampu yang menyala dan mati). dari satu saja)

Neurotransmission

    Di dalam vesikel sinaptik terdapat bahan kimia yang tersuspensi dalam cairan, yang merupakan molekul zat yang disebut neurotransmiter. Namanya cukup sederhana, mereka berada di dalam neuron dan mereka akan mengirimkan pesan.

  • Asetilkolin (ACh)
    Neurotransmitter ini bisa ditemukan pada sinapsis diantara sel otot dan neuron. Asetilkolin berfungsi untuk merangsang otot rangka untuk berkontraksi tetapi memperlambat kontraksi pada otot jantung. Apabila neuron melepaskan asetilkolin terlalu banyak dapat menyebabkan kejang-kejang hingga kematian.

  • Dopamin (DA)
    Neurotransmitter ini dapat ditemukan pada otak. Dan seperti beberapa neurotransmiter lainnya, ia dapat memiliki efek yang berbeda tergantung pada lokasi aktivitasnya yang tepat. Contohnya jika dopamin dilepaskan telalu sedikit di area otak akan menimbulkan penyakit Parkinson. Namun, apabila dilepaskan terlalu banyak di area lain akan menimbulkan gejala Skizofrenia.

  • Serotonin (5-HT)
    Neurotransmitter ini berasal dari bagian bawah otak yang dapat memiliki efek rangsang atau penghambatan, tergantung pada sinapsis tertentu yang terpengaruh. Contohnya, aktivitas serotonin yang rendah rendah sering dikaitkan dengan depresi.

  • Glutamat
    Neurotransmitter rangsang utama dari sistem saraf. Glutamat memiliki peran penting dalam pembelajaran dan ingatan dan mungkin juga terlibat dalam perkembangan sistem saraf dan dalam plastisitas sinaptik (kemampuan otak untuk mengubah koneksi di antara neuronnya). Namun, kelebihan glutamat menyebabkan overaktivasi dan kerusakan saraf dan dapat dikaitkan dengan kematian sel yang terjadi setelah stroke atau cedera kepala atau penyakit degeneratif seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Huntington.

  • Asam Gamma-Aminobutyric (GABA)
    Neurotransmitter yang menghasilkan inhibisi diotak. GABA dapat membantu menenangkan kecemasan, misalnya dengan mengikat ke situs reseptor yang sama yang dipengaruhi oleh obat penenang dan alkohol. Faktanya, efek alkohol adalah untuk meningkatkan efek GABA, yang menyebabkan penghambatan umum pada sistem saraf yang berhubungan dengan mabuk.

  • Endorphins
    Bahan kimia pengontrol rasa sakit di dalam tubuh. Saat seseorang terluka, neurotransmitter yang menandakan rasa sakit dilepaskan. Ketika otak menerima pesan ini, itu memicu pelepasan endorfin. Endorfin adalah salah satu alasan mengapa heroin dan obat lain yang berasal dari opium sangat membuat ketagihan ketika orang menggunakan morfin atau heroin, tubuh mereka lalai memproduksi endorfin. Ketika obatnya habis, mereka tidak memiliki perlindungan sama sekali dari rasa sakit dan akan terus merasa sakit. Rasa sakit inilah yang akhirnya menjadi alasan kebanyakan orang menginginkan lebih banyak heroin hingga kecanduan dan berakhir menyalahgunakannya.
The Central Nervous System

    The Central Nervous System atau Sistem Saraf Pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Baik otak maupun sumsum tulang belakang terdiri dari neuron dan sel glial yang mengontrol fungsi tubuh yang menopang kehidupan serta semua pikiran, emosi, dan perilaku.

Otak
    Otak adalah inti dari sistem saraf, bagian yang memahami informasi yang diterima dari indera, membuat keputusan, dan mengirimkan perintah ke otot dan seluruh tubuh, jika diperlukan.

Sumsum tulang belakang
    Sumsum tulang belakang adalah yang melayani dua fungsi vital untuk sistem saraf. Untuk memahami bagaimana refleks sumsum tulang belakang bekerja, kita harus memahami 3 tipe dasar neuron yaitu:
  • Afferent (sensory) neurons
    Berfungsi untuk membawa pesan dari indera ke sumsum tulang belakang.

  • Efferent (motor) neurons
    Berfungsi untuk membawa pesan dari sumsum tulang belakang ke otot dan kelenjar.

  • Interneurons
    Berfungsi untuk menghubungkan Afferent neurons dan Efferent neurons.
    Contohnya ketika kita memegang sebuah panci panas, maka tangan kita akan reflek untuk menjauhi panci tersebut. Hal ini terjadi karena Afferent neuron akan mengirim sinyal sebuah rasa sakit ke sumsum tulang belakang dan akan masuk ke area pusat sumsum tulang belakang. Interneuron di area pusat itu kemudian akan menerima pesan dan mengirimkan tanggapan sepanjang neuron eferen, Hal ini lah yang menyebabkan tangan kita akan langsung menjauhi panci tersebut. Ini semua terjadi dengan sangat cepat.

     Kerusakan pada sistem saraf pusat pernah dianggap permanen. Neuron di otak dan sumsum tulang belakang tidak terlihat mampu memperbaiki dirinya sendiri. Ketika orang pulih dari stroke, misalnya, diasumsikan bahwa itu terutama karena sel-sel otak yang sehat mengambil alih fungsi sel-sel yang rusak.

The Peripheral Nervous System

      Sistem saraf tepi dapat dibagi menjadi 2 sistem utama yaitu Somatic Nerveous System (sistem saraf somatik) mengontrol voluntary muscle (otot rangka) dan Autonomic Nervous System (sistem saraf otonom) mengontrol involuntary muscle, organ, dan kelenjar.

The Somatic Nervous System
    Sistem saraf somatik terdiri dari jalur sensorik, yang terdiri dari semua saraf yang membawa pesan dari indra ke sistem saraf pusat (saraf yang mengandung neuron aferen) dan jalur motorik yang merupakan semua saraf yang membawa pesan dari sistem saraf pusat ke voluntary muscle. Contohnya ketika kita menatap lawan bicara kita atau menggelengkan kepala ketika kita tidak setuju dengan suatu hal.

The Autonomic Nervous System
    Mengontrol indra dan otot sadar, divisi otonom mengontrol segala sesuatu yang lain di organ tubuh, kelenjar, dan otot tak sadar. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua sistem yaitu:
  • The Sympathetic Division
    Terletak di tengah tulang belakang, berjalan dari dekat bagian atas tulang rusuk ke daerah pinggang. Divisi ini biasa disebut dengan “fight-or-flight system” karena memungkinkan manusia dan hewan untuk menghadapi semua jenis peristiwa yang membuat stres.

  • The Parasympathetic Division
    Divisi ini biasa disebut dengan “eat-drink-and-rest system”. Tugas divisi parasimpatis adalah mengembalikan tubuh ke fungsi normal setelah situasi stres berakhir. Ini memperlambat jantung dan pernapasan, menyempitkan pupil, dan mengaktifkan kembali pencernaan dan ekskresi. Sinyal ke kelenjar adrenal berhenti karena divisi parasimpatis tidak terhubung ke kelenjar adrenal. Dalam arti tertentu, divisi parasimpatis memungkinkan tubuh memulihkan semua energi yang dibakarnya—itulah sebabnya orang seringkali sangat lapar setelah stres berakhir.
The Structure of the Brain

    Otak dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yang akan terbagi lagi menjadi divisi yang lebih kecil. 3 bagian utama dari otak ialah otak bagian depan, otak bagian tengah, dan otak bagian belakang. Otak depan meliputi korteks, basal ganglia, dan sistem limbik. Otak tengah penting untuk fungsi sensorik dan motorik. Otak belakang meliputi medula, pons, dan otak kecil.

Hindbrain (Otak Belakang)
  • Medulla
    Medula terletak di bagian atas tulang belakang. Bagian ini berfungsi untuk mengontrol fungsi penunjang kehidupan seperti detak jantung, pernapasan, dan menelan. Di medula inilah saraf sensorik yang berasal dari sisi kiri dan kanan tubuh saling bersilangan, sehingga informasi sensorik dari sisi kiri tubuh menuju ke otak kanan dan sebaliknya.

  • Pons
    Pons merupakan jembatan antara bagian bawah dan bagian atas otak. Sama seperti Medulla, Pons juga bersilangan antara kanan dan kiri. Ini memungkinkan pons untuk mengoordinasikan gerakan sisi kiri dan kanan tubuh. Pons juga memengaruhi tidur, mimpi, dan gairah.

  • The Reticular Formation
    Merupakan jaringan neuron yang menjalar ditengah medula dan pons. Neuron ini berfungsi untuk secara umum memperhatikan jenis informasi tertentu di lingkungan mereka. Seseorang akan cenderung mengabaikan informasi yang konstan dan tidak berubah (seperti suara AC atau kipas) dan waspada terhadap suatu perubahan (seperti ketika AC atau kipas tersebut mati maka orang akan cenderung menyadarinya).

  • Cerebellum
    Cerebellum adalah bagian dari otak bawah yang mengontrol semua gerakan motorik halus yang tidak disengaja. Orang dapat duduk tegak karena Cerebellum mengontrol semua otot kecil yang dibutuhkan agar tidak jatuh dari kursi. Ini juga mengoordinasikan gerakan yang harus terjadi secara berurutan, seperti berjalan, skating, menari, memainkan alat musik, dan bahkan gerakan berbicara.
The Limbic System
  • Thalamus
    Struktur yang agak bulat di pusat otak ini berfungsi sebagai semacam stasiun pemancar untuk informasi sensorik yang masuk. Seperti seorang perawat, talamus mungkin melakukan beberapa pemrosesan informasi sensorik sebelum mengirimkannya ke bagian korteks yang berhubungan dengan jenis sensasi—pendengaran, penglihatan, sentuhan, atau rasa. Kerusakan pada talamus dapat mengakibatkan hilangnya atau hilangnya sebagian dari salah satu atau semua sensasi tersebut.

  • Hypothalamus
    Bagian otak yang sangat kecil namun sangat kuat terletak tepat di bawah dan di depan thalamus. Hipotalamus mengatur suhu tubuh, haus, lapar, tidur dan bangun, aktivitas seksual, dan emosi. Hipotalamus mengontrol hipofisis, jadi pengaturan utama hormon terletak pada hipotalamus.

  • Hippocampus
    Hippocampus terletak di dalam lobus temporal medial di setiap sisi otak. Penelitian telah menunjukkan bahwa hippocampus berperan penting dalam membentuk ingatan deklaratif jangka panjang (permanen) yang kemudian disimpan di tempat lain di otak. ACh, neurotransmitter yang terlibat dalam kontrol otot, juga terlibat dalam fungsi memori hippocampus. Contohnya adalah orang yang menderita penyakit Alzheimer, memiliki kadar ACh yang jauh lebih rendah dalam struktur itu daripada orang normal, sehingga diberikan obat yang berfungsi untuk meningkatkan kadar ACh.

  • Amygdala
    Terletak didekat hippocampus. Amygdala terlibat dalam respons rasa takut dan ingatan akan rasa takut. Informasi dari indera masuk ke amigdala bahkan sebelum bagian atas otak terlibat, sehingga orang dapat merespons bahaya dengan sangat cepat, terkadang sebelum mereka secara sadar menyadari apa yang sedang terjadi.

  • Cingulate Cortex
    Cortex Cingulate adalah struktur limbik yang sebenarnya ditemukan di korteks. Itu ditemukan tepat di atas corpus callosum di lobus frontal dan parietal dan memainkan peran penting dalam proses emosional dan kognitif. Cortex Cingulate dapat dibagi menjadi empat wilayah yang memiliki peran berbeda dalam memproses informasi emosional, kognitif, dan otonom.
The Cortex
    Korteks dibagi menjadi dua bagian yang disebut serebralbelahan, yang dihubungkan oleh pita serat saraf (akson) yang tebal dan keras yang disebut corpus callosum. Corpus callosum memungkinkan belahan kiri dan kanan untuk berkomunikasi satu sama lain. Setiap belahan secara kasar dapat dibagi menjadi empat bagian atau lobus
  • Occipital Lobes
    Di dasar korteks, di bagian belakang otak, terdapat area yang disebut lobus oksipital. Area ini memproses informasi visual dari mata di korteks visual primer.

  • Parietal Lobes
    Lobus parietal berada di bagian atas dan belakang otak, tepat di bawah tulang parietal di tengkorak. Area ini berisi korteks somatosensori, area neuron di bagian depan lobus parietal di kedua sisi otak. Korteks somatosensori ditata dengan cara yang agak menarik—sel-sel di bagian atas otak menerima informasi dari bagian bawah tubuh, dan saat seseorang bergerak ke bawah, sinyal datang dari bagian tubuh yang lebih tinggi dan lebih tinggi.

  • Temporal Lobes
    lobus temporal ditemukan tepat di belakang pelipis kepala. Lobus ini berisi korteks pendengaran primer dan area asosiasi pendengaran. Juga ditemukan di lobus temporal kiri adalah area yang pada kebanyakan orang sangat berhubungan dengan bahasa.

  • Frontal Lobes
    Lobus ini berada di bagian depan otak. Di sini ditemukan semua fungsi mental yang lebih tinggi dari otak—perencanaan, kepribadian, penyimpanan memori, pengambilan keputusan yang kompleks, dan area yang dikhususkan untuk bahasa. Lobus frontal juga mengandung korteks motorik, sekelompok neuron yang terletak di belakang setiap lobus

  • Association Areas
    Terdiri dari neuron di korteks yang dikhususkan untuk membuat hubungan antara informasi sensorik yang masuk ke otak dan ingatan, gambar, dan pengetahuan yang tersimpan.

  • Brocas's Area
    Di lobus frontal kiri kebanyakan orang adalah area otak yang berhubungan dengan produksi ucapan. Ini disebut area Broca setelah ahli saraf abad kesembilan belas Paul Broca, yang pertama kali memberikan bukti klinis yang diterima secara luas bahwa defisit dalam berbicara lancar dan mengartikulasikan hasil dari kerusakan pada area ini.

  • Wernicke's Area
    Terletak di lobus temporal kiri. Area otak ini tampaknya terlibat dalam memahami arti kata-kata. Seseorang dengan afasia Wernicke akan dapat berbicara dengan lancar dan mengucapkan kata-kata dengan benar, tetapi kata-katanya akan salah seluruhnya.
The Endocrine Glands
  • The Pituitary Gland
    Letaknya dibawah hipotalamus. Hipotalamus mengontrol sistem kelenjar dengan mempengaruhi hipofisis. Itu karena kelenjar pituitari adalah kelenjar utama, yang mengontrol atau mempengaruhi semua kelenjar endokrin lainnya

  • The Pineal Gland
    Kelenjar pineal terletak di otak, dekat punggung, tepat di atas batang otak. Ini memainkan peran penting dalam beberapa ritme biologis. Kelenjar pineal mengeluarkan hormon yang disebut melatonin, yang membantu melacak panjang hari (dan musim).

  • The Thyroid Gland
    Kelenjar tiroid terletak di dalam leher dan mengeluarkan hormon yang mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Salah satunya, hormon yang disebut tiroksin mengatur metabolisme.

  • Pancreas
    Pankreas mengontrol kadar gula darah dalam tubuh dengan mengeluarkan insulin dan glukagon. Jika pankreas mengeluarkan terlalu sedikit insulin, itu menyebabkan diabetes. Jika mengeluarkan terlalu banyak insulin, itu menyebabkan hipoglikemia atau gula darah rendah.

  • The Gonads
    Gonad adalah kelenjar seks, termasuk ovarium (menghasilkan sel telur) pada wanita dan testis (menghasilkan sel sperma) pada pria.
  • The Adrenal Glands
    Setiap orang memiliki 2 kelenjar adrenal yang letaknya diatas setiap ginjal. Setiap kelenjar adrenal sebenarnya dibagi menjadi dua bagian, medula adrenal dan korteks adrenal. Medula adrenal yang melepaskan epinefrin dan norepinefrin saat orang sedang stres dan membantu membangkitkan simpatik. Korteks adrenal menghasilkan lebih dari 30 hormon berbeda yang disebut kortikoid yang mengatur asupan garam, membantu menginisiasi dan mengendalikan reaksi stres, dan juga menyediakan sumber hormon seks selain yang disediakan oleh gonad. Salah satu hormon adrenal terpenting ini adalah kortisol, yang dikeluarkan saat tubuh mengalami stres, baik stres fisik maupun stres psikologis.

Mungkin sekian materi perspektif biologis dalam psikologi yang dapat aku sampaikan, semoga dapat memberikan kalian gambaran tentang perspektif biologis dalam psikologi dan bisa membantu kalian untuk memahami perspektif biologis ini. Sekian untuk kesempatan kali ini. 

Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

Perkembangan Awal Fisiologi dan Tumbuhnya Psikologi Eksperimen

Fungsionalisme Amerika